Pelaksanaan UNBK, PLN Upayakan tidak Ada Pemadaman Listrik
Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mengusahakan agar tidak terjadi pemadaman listrik selama berlangsungnya Ujian Nasional (UN). Dalam hal ini terutama pada saat berlangsungnya pelaksanaan UN berbasis Komputer (UNBK).
“Kita akan upayakan secara maksimal,” ujar Kepala Humas PLN Agung Murdifi kepada kami, Selasa (29/3)
Namun hal ini bukan berarti PLN berani menjamin tidak ada pemadaman listrik saat berlangsungnya UNBK. PLN hanya akan berusaha sebisa mungkin agar UNBK bisa berlangsung dengan baik dan lancar.
Agung menjelaskan, pemadaman listrik yang terjadi dilakukan selama ini terdapat dua jenis pemadaman. Dua pemadaman listrik ini yaitu pemadaman terencana dan pemadaman tidak terencana.
Adapun yang dikatakan sebagai pemadaman terencana sepert yang biasa dilakukan ooleh PLN untuk memantau kapasitas produksi listrik. Hal seperti inilah, ujar Agung, akan diusahakan tidak dlakukan selama berlangsungnya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) nanti.
Sementara soal pemadaman tidak terencana, ini biasanya terjadi suatu gangguan yang ada diluar kendali PLN. Ia mencontohkan seperti kabel listrik yang putus karena terkena ranting dan sebagainya. Menurut Agung, kondisi ini yang cukup sulit untuk diantisipasi.
Untuk menanggulangi dan berjaga-jaga soal kondisi itu, Agung menyarankan sekolah-sekolah agar mempunyai fasilitas cadangan listrik.
“Cadangan listrik itu seperti genset dan sebagainya,” terang Agung.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga sudah memastikan agar berlangsungnya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak akan terganggu karena adanya pemadaman listrik nantinya. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud, Nizam menjelaskan, sudah melakukan koordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Secara khusus sudah minta ke PLN supaya tidak ada pemadaman listrik yang disengaja saat pelaksanaan UNBK," ujar Nizam kepada wartawan di Gedung C, Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Senin (28/3).
Upaya ini perlu sekali dilakukan demi kelancaran proses pelaksanaan UNBK 2016 baik di tingkat SMP/sederajat ataupun SMA/sederajat. Dengan begitu peserta UNBK nantinya tidak akan mengalami gangguan dan tidak akan merasa telah dirugikan jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan tersebut.
Meskipun sudah melakukan koordinasi dengan pihak PLN, Nizam tidak memungkiri bisa saja terjadi pemadaman listrik dengan tiba-tiba saat berlangsungnya UNBK. Misalnya yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung. Hal in jelas sekali agak sulit untuk diantisipasi oleh pihak PLN.
Atas kondisi ini, Nizam menegaskan, Kemendikbud akan memastikan supaya peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer tidak merasa dirugikan. Menurut dia, para peserta UNBK tidak perlu khawatir karena aplikasi yang digunakan selama proses UNBK akan menyimpan data jawaban mereka secara otomatis. Para peserta hanya perlu melanjutkan lagi soal yang harus dikerjakan saat listrik hidup kembali.
Selain itu, Nizam mengatakan, sekolah yang mengadakan UNBK 2016 di wajibkan memiliki genset. Sejumlah sekolah bahkan menggunakan laptop sehingga tidak begitu berpengaruh terhadap ketersediaan listrik.
Editor: Mosir Laksa
Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mengusahakan agar tidak terjadi pemadaman listrik selama berlangsungnya Ujian Nasional (UN). Dalam hal ini terutama pada saat berlangsungnya pelaksanaan UN berbasis Komputer (UNBK).
“Kita akan upayakan secara maksimal,” ujar Kepala Humas PLN Agung Murdifi kepada kami, Selasa (29/3)
Namun hal ini bukan berarti PLN berani menjamin tidak ada pemadaman listrik saat berlangsungnya UNBK. PLN hanya akan berusaha sebisa mungkin agar UNBK bisa berlangsung dengan baik dan lancar.
Agung menjelaskan, pemadaman listrik yang terjadi dilakukan selama ini terdapat dua jenis pemadaman. Dua pemadaman listrik ini yaitu pemadaman terencana dan pemadaman tidak terencana.
Adapun yang dikatakan sebagai pemadaman terencana sepert yang biasa dilakukan ooleh PLN untuk memantau kapasitas produksi listrik. Hal seperti inilah, ujar Agung, akan diusahakan tidak dlakukan selama berlangsungnya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) nanti.
Sementara soal pemadaman tidak terencana, ini biasanya terjadi suatu gangguan yang ada diluar kendali PLN. Ia mencontohkan seperti kabel listrik yang putus karena terkena ranting dan sebagainya. Menurut Agung, kondisi ini yang cukup sulit untuk diantisipasi.
Untuk menanggulangi dan berjaga-jaga soal kondisi itu, Agung menyarankan sekolah-sekolah agar mempunyai fasilitas cadangan listrik.
“Cadangan listrik itu seperti genset dan sebagainya,” terang Agung.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga sudah memastikan agar berlangsungnya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak akan terganggu karena adanya pemadaman listrik nantinya. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud, Nizam menjelaskan, sudah melakukan koordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Secara khusus sudah minta ke PLN supaya tidak ada pemadaman listrik yang disengaja saat pelaksanaan UNBK," ujar Nizam kepada wartawan di Gedung C, Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Senin (28/3).
Upaya ini perlu sekali dilakukan demi kelancaran proses pelaksanaan UNBK 2016 baik di tingkat SMP/sederajat ataupun SMA/sederajat. Dengan begitu peserta UNBK nantinya tidak akan mengalami gangguan dan tidak akan merasa telah dirugikan jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan tersebut.
Meskipun sudah melakukan koordinasi dengan pihak PLN, Nizam tidak memungkiri bisa saja terjadi pemadaman listrik dengan tiba-tiba saat berlangsungnya UNBK. Misalnya yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung. Hal in jelas sekali agak sulit untuk diantisipasi oleh pihak PLN.
Atas kondisi ini, Nizam menegaskan, Kemendikbud akan memastikan supaya peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer tidak merasa dirugikan. Menurut dia, para peserta UNBK tidak perlu khawatir karena aplikasi yang digunakan selama proses UNBK akan menyimpan data jawaban mereka secara otomatis. Para peserta hanya perlu melanjutkan lagi soal yang harus dikerjakan saat listrik hidup kembali.
Selain itu, Nizam mengatakan, sekolah yang mengadakan UNBK 2016 di wajibkan memiliki genset. Sejumlah sekolah bahkan menggunakan laptop sehingga tidak begitu berpengaruh terhadap ketersediaan listrik.
Editor: Mosir Laksa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar