Acara Festival Belok Kiri, yang rencananya bakal dimulai pada Sabtu, 27 Februari 2016, di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, batal digelar. Acara ini terpaksa bubarkan lantaran di duga tak mendapat izin dari Pusat Kesenian Jakarta.
"Jadi kami sudah dapat izin, lalu kami pasang baliho, tapi satu hari setelah dipasang diminta paksa untuk diturunkan." kata Agnes saat di wawancarai.
Acara Festival Belok Kiri sendiri adalah serangkaian acara diskusi, antara lain Sejarah Gerakan Kiri di Indonesia untuk Pemula, Menyoal Propaganda Orba, Gerakan Kiri dan Kiri Baru, dan Media Sosial adalah Senjata.
Acara Festival Belok Kiri rencananya digelar mulai hari ini hingga 5 Maret 2016. Dalam daftar acara yang dibuat, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dijadwalkan memberikan sambutan pada acara pembukaan. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli juga akan memberikan sambutan.
Acara ini juga mendapat apresiasi dari berbagai kalangan salah satunya dari Aldo Fernando (Ketua Umum LPPMD Unpad 2015-2016). Aldo Fernando mengatakan dalam sebuah tulisannya:
"Melarang pemikiran-pemikiran, pendapat-pendapat, dikusi-diskusi, forum-forum, atau acara-acara yang berbau kiri dengan dalih membangkitkan komunisme, mengadu domba, berupaya menghancurkan kesatuan pemuda Indonesia, dan sebagainya tanpa kajian yang mendalam hanya akan menunjukkan gejala kemalasan berpikir, prasangka-prasangka yang menguasai nalar-jernih, pola pikir ahistoris (yang tidak kritis) orang-orang atau sekelompok orang yang mendaku diri sebagai penentang gerakan kiri di Indonesia. Dilarangnya acara BelokKiri.Fest diadakan di Taman Ismail Marzuki adalah salah satu contoh."
Walau begitu Festival Belok Kiri tetap akan dilaksanakan walau bukan di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki. Belok Kiri.Fest bakal dibuka malam ini, Sabtu, 27 Februari 2016, di LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.